Menhan Purnomo Yusgiantoro menyaksikan secara simbolis penyerahan enam unit pesawat tempur Sukhoi Su-30MK2 dari Rusia, kepada TNI AU di Lanud Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 26 September 2013.
Prosesi Pelangi saat serah terima Sukhoi Su-30MK2, Lanud Hasanuddin, Makassar, Rabu (25/9) (Foto: Antara/Dewi Fajriani/vg via MetroTVNews) |
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan dalam hal ini Kepala Baranahan Kemhan Laksda TNI Rachmad Lubis secara simbolis menerima logbook (miniatur) pesawat tempur Sukhoi Su-30MK2 ini dari pihak Pemerintah Rusia yang diwakili oleh Dubes Rusia untuk Indonesia HE Mikhail Galuzin. Selanjutnya enam pesawat tempur ini kemudian diserahkan kepada TNI yang diterima oleh Aslog Panglima TNI Mayjen TNI Joko Sriwidodo. Sebelum penyerahan secara simbolis, acara ini dimulai dengan prosesi pelangi (penyemprotan air dengan water canon) pesawat Su-30MK2.
Dalam sambutannya Menhan menjelaskan bahwa pengadaan Su-30MK2 sebanyak 11 unit dan Sukhoi sebelumnya Su-27SKM sebanyak 5 unit ini merupakan bagian dari program pembangunan pertahanan RI periode 2010-2014. Su-27SKM dan Su-30MK2 akan memperkuat jajaran TNI AU khususnya Skuadron 11 Koopsau II. Penambahan kekuatan Skuadron 11 ini didasarkan pertimbangan taktis dan strategis yang cukup mendalam dalam upaya menjaga dan melindungi kedaulatan NKRI serta melaksanakan tugas-tugas pertahanan udara dan juga penegakan hukum di wilayah udara NKRI.
Enam unit Su-30MK2 yang tiba pada tahun ini melengkapi 10 unit Sukhoi yang telah dimiliki TNI AU dan berada di Lanud Hasanuddin sehingga Lanud Hasanuddin, Makassar memiliki satu skuadron yang berjumlah 16 pesawat tempur Sukhoi.
Dalam sambutannya Menhan menjelaskan bahwa pengadaan Su-30MK2 sebanyak 11 unit dan Sukhoi sebelumnya Su-27SKM sebanyak 5 unit ini merupakan bagian dari program pembangunan pertahanan RI periode 2010-2014. Su-27SKM dan Su-30MK2 akan memperkuat jajaran TNI AU khususnya Skuadron 11 Koopsau II. Penambahan kekuatan Skuadron 11 ini didasarkan pertimbangan taktis dan strategis yang cukup mendalam dalam upaya menjaga dan melindungi kedaulatan NKRI serta melaksanakan tugas-tugas pertahanan udara dan juga penegakan hukum di wilayah udara NKRI.
Enam unit Su-30MK2 yang tiba pada tahun ini melengkapi 10 unit Sukhoi yang telah dimiliki TNI AU dan berada di Lanud Hasanuddin sehingga Lanud Hasanuddin, Makassar memiliki satu skuadron yang berjumlah 16 pesawat tempur Sukhoi.
Empat Tahap Penerimaan Sukhoi
Nilai kontrak pembelian enam unit Su-30MK2 ini sebesar US$ 470 juta ditandatangani oleh Kepala Baranahan Kemhan pada tanggal 29 Desember 2011 dengan pihak Rosoboronexport Rusia. Kontrak tersebut terhitung efektif pada tanggal 28 Desember 2012 dengan persetujuan DPR pada tanggal 10 Agustus 2012. Pengiriman enam unit pesawat tempur Sukhoi SU-30MK2 ini lebih cepat sembilan bulan dari target yang ditetapkan yaitu sesuai kontrak sampai dengan 28 Juni 2014.
Enam unit Su-30MK2 ini diterima Kemenhan dari Rosoboronexport dalam empat tahap. Pada tanggal 22 Februari 2013 diterima dua unit pesawat dan suku cadang. Tanggal 27 Februari 2013 diterima empat unit mesin dan suku cadang. Pada tanggal 27 April 2013 telah diterima dua unit pesawat, delapan mesin dan suku cadang. Terakhir pada tanggal 4 September 2013 diterima dua unit pesawat.
Su-30MK2, pesawat tempur multiperan
Sukhoi Su-30MK2 adalah pesawat tempur multi-peran, yang efektif dipakai sebagai pesawat serang darat. Pesawat dengan panjang badan 21,9 m ini mampu menghancurkan pesawat lawan berawak maupun tak berawak dengan rudal jarak menengah. Andal dalam pertempuran jarak dekat dan serangan dari darat dan laut dengan persenjataan berpresisi tinggi dalam operasi individu maupun kelompok di segala kondisi cuaca.
Radar yang dimiliki Su-30MK2 dapat melakukan pencarian target di udara, mendeteksi pengenalan target, menyerang target dengan rudal jarak dekat dan menengah. Radar yang dimiliki Su-30MK2 juga mampu mencari, mengunci dan melacak target bergerak dalam pertempuran jarak dekat. Su-27SKM dan Su-30MK2 diproduksi oleh KNAAPO anak perusahaan dari group Sukhoi yang mengembangkan varian Su-30.
Dua Pesawat T-50i tiba lagi di Lanud Iswahjudi
Pesawat T-50i Golden Eagle (pesawat kiriman pertama) disambut semprotan air setibanya di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jatim, Rabu (11/9).(Foto:ANTARA/Siswowidodo/zn via Metrotvnews) |
Kedua pesawat tersebut dipiloti oleh penerbang dari Korean Aerospace Industries (KAI), setelah menempuh perjalanan panjang selama dua hari dari Korea Selatan menuju Indonesia tepatnya di Lanud Iswahjudi.
Dengan datangnya dua pesawat T-50i Golden Eagle tersebut, sudah empat "elang emas" yang bersarang di Skadron Udara 15, dari 16 pesawat T-50i Golden Eagle yang dipesan Pemerintah Indonesia dari Korea.
DMC / TNI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar