Ambisi Angkatan Udara Thailand Menjadi yang Terbaik di ASEAN
Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) berambisi untuk menjadi kekuatan tempur udara terbaik di ASEAN. Hal ini terkait dengan pengadaan jet tempur Gripen untuk RTAF, Kantor Berita Thailand (TNA) melaporkan.
Jet tempur Gripen RTAF unjuk kebolehan di sekitar pangkalan udara Donmaung, Thailand (2/7/2012) (Foto: Por Khan/Wiki) |
TNA mengutip pernyataan panglima tertinggi Thailand Jenderal Thanasak Patimapragorn yang mengatakan hal ini pada hari Rabu lalu, ketika ia mengucapkan selamat kepada RTAF atas pengintegrasian sistem pertahanan udaranya (Gripen).
Jenderal Thanasak yakin bahwa RTAF akan menjadi kekuatan udara terkemuka di ASEAN pada 2019, seperti yang sudah direncanakan.
Jenderal Thanasak mengatakan kepada wartawan bahwa negara-negara lain telah memuji pengadaan jet tempur Gripen oleh Angkatan Udara Thailand, yang mana hal tersebut akan terintegrasi dengan sistem informasi dengan Angkatan Darat dan Angkatan Laut Kerajaan Thailand di masa depan.
Menurut Thanasak, pengadaan jet tempur Gripen ditujukan untuk pertahanan nasional terhadap ancaman di masa depan dan di masa damai.
Dia mengatakan bahwa jet tempur (Gripen) itu akan menjadi bagian dari pasukan perdamaian ASEAN ketika pada saatnya ASEAN Community (AC) dibentuk pada tahun 2015.
RTAF membeli jet tempur Gripen dari Saab, yang merupakan perusahaan kedirgantaraan Swedia, untuk mengantikan jet tempur F-5 buatan AS yang sudah dinonaktifkan sejak tahun 2007 silam.
Pengadaaan terjadi dalam dua tahap. Yang pertama terdiri dari enam jet tempur Gripen, satu pesawat kontrol dan peringatan dini Saab 340 AEW dan pesawat angkut Saab 340 B1 (saat ini dua unit aktif), yang secara bertahap diterima di 2010 dan 2011. Pada tahun 2012 kembali terima 1 unit pesawat kontrol dan peringatan dini Saab 340 AEW.
Jenderal Thanasak yakin bahwa RTAF akan menjadi kekuatan udara terkemuka di ASEAN pada 2019, seperti yang sudah direncanakan.
Jenderal Thanasak mengatakan kepada wartawan bahwa negara-negara lain telah memuji pengadaan jet tempur Gripen oleh Angkatan Udara Thailand, yang mana hal tersebut akan terintegrasi dengan sistem informasi dengan Angkatan Darat dan Angkatan Laut Kerajaan Thailand di masa depan.
Menurut Thanasak, pengadaan jet tempur Gripen ditujukan untuk pertahanan nasional terhadap ancaman di masa depan dan di masa damai.
Dia mengatakan bahwa jet tempur (Gripen) itu akan menjadi bagian dari pasukan perdamaian ASEAN ketika pada saatnya ASEAN Community (AC) dibentuk pada tahun 2015.
Pesawat kontrol dan peringatan dini Saab 340 AEW RTAF (Foto: Fuws260/Wiki) |
Pengadaaan terjadi dalam dua tahap. Yang pertama terdiri dari enam jet tempur Gripen, satu pesawat kontrol dan peringatan dini Saab 340 AEW dan pesawat angkut Saab 340 B1 (saat ini dua unit aktif), yang secara bertahap diterima di 2010 dan 2011. Pada tahun 2012 kembali terima 1 unit pesawat kontrol dan peringatan dini Saab 340 AEW.
Sedangkan tahap kedua terdiri dari enam pesawat tempur Gripen yang akan rampung diterima Thailand pada tahun ini. Sebelumnya tiga jet tempur Gripen sudah diterima pada April lalu (masih sisa 3).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar