Senin, 29 Oktober 2012

HEWAN MILITER?




Posted: 16 Oct 2012 12:45 AM PDT
AL Ukraina melatih lumba-lumba
Militer melatih lumba-lumba

Angkatan Laut Ukraina telah memulai pelatihan khusus bagi lumba-lumba dan hewan lainnya untuk tugas-tugas militer termasuk menyerang "pasukan katak" musuh dan mendeteksi ranjau. "Sepuluh lumba-lumba sekarang sedang dilatih untuk tugas-tugas khusus di oceanarium negara Ukraina, dan militer Ukraina secara teratur melatih hewan-hewan tersebut untuk mendeteksi hal-hal di dasar laut," seorang sumber mengatakan.

Sebenarnya ini bukanlah hal baru, lumba-lumba telah juga dilatih di Sevastopol untuk Angkatan Laut Soviet pada tahun 1973. Mereka dilatih untuk menemukan peralatan militer seperti ranjau laut di dasar laut serta penyelam dan bahkan membawa bahan peledak di kepala mereka untuk diledakkan pada kapal musuh.

Setelah pecahnya Uni Soviet dan terbaginya Armada Laut Hitam menjadi armada Ukraina dan Rusia, spesialis dan personil yang memiliki keahlian melatih lumba-lumba berada dalam Angkatan Laut Ukraina.

Lumba-lumba pembunuh akan dilatih untuk menyerang perenang musuh menggunakan pisau khusus atau pistol di kepala mereka, kata sumber itu. "Kami sekarang sedang merencanakan latihan untuk mengatasi "pasukan katak" guna meningkatkan keamanan kapal-kapal perang di pelabuhan," katanya.

Tugas mereka (lumba-lumba) juga termasuk patroli laut dan mendeteksi item peralatan militer dan kemudian akan ditandai mereka dengan menempatkan pelampung yang mengambang.

K-Dog lumba-lumba militer AS
K-Dog, nama lumba-lumba hidung botol milik Angkatan Laut AS yang dilengkapi
dengan locator melompat keluar dari air di depan Sersan Andrew Garrett
saat pelatihan di dekat kapal USS Gunston Hall di Teluk Persia

Berbagai latihan untuk lumba-lumba telah dilakukan tahun ini dalam hal menemukan senjata bawah air, baik di akuarium maupun di luar. "Misi itu berhasil dilakukan. Lumba-lumba kami menemukan item-item yang ditentukan dan perangkat untuk lumba-lumba tetap terpasang di bagian kepala mereka, setelah itu pelampung dikirim ke permukaan untuk menandainya, "kata sumber itu.

Basis pelatihan lumba-lumba untuk militer di Ukraina merupakan salah satu dari dua yang ada di dunia, satunya lagi di San Diego, California, AS. Tidak ada informasi apakah Angkatan laut Rusia memiliki unit yang sama seperti ini.
Posted: 16 Oct 2012 12:42 AM PDT
Pada tahun 1998, Rusia dan India membuat perusahaan patungan, BrahMos Aerospace, yang bertugas merancang, mengembangkan, memproduksi dan memasarkan rudal jelajah supersonik. Versi laut dan darat dari rudal BrahMos telah berhasil diuji coba dan telah masuk ke dalam layanan Angkatan Darat dan Angkatan Laut India.

Rudal BrahMos
Rudal Jelajah Supersonik BrahMos

Posted: 16 Oct 2012 12:40 AM PDT
Hawk jatuh di Riau
Lokasi kejadian jatuhnya pesawat Hawk di Riau
(Foto: Diupload Erick di Twitter dengan akun @erickriboo)

Sebuah pesawat tempur milik TNI AU jenis Hawk 200 dengan nomor registrasi TT0212 jatuh di desa Pasir Putih, kecamatan Pandau, kabupaten Kampar, Riau sekitar pukul 09.46 WIB, Selasa, 16 Oktober 2012. Pesawat dengan nomor register TT 0212 ini jatuh saat tengah melakukan latihan dan patroli.

Pesawat Hawk yang merupakan buatan British Aerospace, Inggris tahun 1980 tersebut, jatuh di sebuah lahan kosong di permukiman warga dan tidak menimbulkan korban jiwa. Letnan Satu Reza Yori Praseyto yang menerbangkan Hawk ini juga selamat karena menggunakan injection seat atau kursi pelontar. - Indonesia memiliki sekitar 34 pesawat Hawk jenis ini.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab kecelakaan tersebut, dan akan diselidiki oleh tim dari Mabes AU yang dipimpin oleh Kepala Dinas Keselamatan Terbang dan kerja, yang berangkat pagi tadi. Beberapa saat setelah kejadian, lokasi kecelakaan dijaga ketat. Sedikitnya empat pemadam kebakaran yang berusaha memadamkan api dari pesawat itu. Masyarakat dilarang mendekat karena dikhawatirkan akan terjadi ledakan.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjend TNI Hartin Asrind, mengatakan, dugaan sementara pesawat Hawk 200 jatuh di Pekanbaru, Riau, karena mengalami kerusakan mesin. Pesawat tersebut sedang latihan terbang dan dalam kondisi layak mengudara..
"Kapuspen TNI AU sudah memberikan laporan, pesawat itu terbang dalam rangka latihan. Tapi, tiba-tiba mesinnya rusak dan jatuh," kata Astrin, di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa, 16 Oktober 2012.
 
Hawk 200 TNI AU
Hawk 200 TNI AU (Foto:TNI AU)

Asrin mengatakan, laporan mengenai kerusakan mesin diperoleh dari keterangan pilot pesawat Letnan Dua Reza Yori Prasetyo. "Keterangan yang diperoleh dari Reza selanjutnya akan ditindaklanjuti tim investigasi di lapangan," tambahnya.

Dia menambahkan, pesawat dengan registrasi TT 0212 itu termasuk sudah tua. “Kondisi pesawat itu sudah lama. TNI AU selalu mengadakan pengecekan terhadap pesawat-pesawatnya. Pesawat itu buatan 1980-an,” sebut Hartin. Dia memastikan, pesawat sudah menjalani serangkaian proses pemeriksaan sehingga dinyatakan layak terbang.

Asrin menjelaskan, terkait jatuhnya pesawat bisa disebabkan berbagai faktor, seperti kerusakan mesin, cuaca, dan kesalahan manusia. Tiga faktor itu akan dicocokkan lagi dengan keterangan pilot pesawat melalui investigasi internal TNI AU.

TEMPO / BBC / OKEZONE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar