Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) mengandangkan sementara 82 jet tempur F-16D Fighting Falcon setelah ditemukannya retak pada canopy longeron sill antara kursi pilot depan dan belakang pada saat inspeksi pasca penerbangan rutin, menurut pernyataan Air Combat Command (ACC) USAF yang dirilis Selasa di Washington.
Akibat penemuan tersebut, sebanyak 157 jet tempur F-16D juga diperiksa oleh inspektor angkatan udara untuk memastikan integritas struktural pesawat dan keselamatan pilot. Hasilnya didapati 82 F-16 mengalami keretakan serupa sedangkan 75 sisanya dinyatakan layak terbang. Hasil pemeriksaan juga menegaskan bahwa varian F-16 lainnya tidak terpengaruh.
Wakil Kepala Divisi Sistem Senjata USAF Letnan Kolonel Steve Grothohn mengatakan: "Sebagaimana jam terbang terus bertambah, keretakan pun muncul akibat penggunaan yang terus menerus. Untungnya, kami memiliki pemeliharaan dan program inspeksi dan integritas struktural yang baik untuk menemukan dan memperbaiki masalah yang terjadi."
Akibat penemuan tersebut, sebanyak 157 jet tempur F-16D juga diperiksa oleh inspektor angkatan udara untuk memastikan integritas struktural pesawat dan keselamatan pilot. Hasilnya didapati 82 F-16 mengalami keretakan serupa sedangkan 75 sisanya dinyatakan layak terbang. Hasil pemeriksaan juga menegaskan bahwa varian F-16 lainnya tidak terpengaruh.
Wakil Kepala Divisi Sistem Senjata USAF Letnan Kolonel Steve Grothohn mengatakan: "Sebagaimana jam terbang terus bertambah, keretakan pun muncul akibat penggunaan yang terus menerus. Untungnya, kami memiliki pemeliharaan dan program inspeksi dan integritas struktural yang baik untuk menemukan dan memperbaiki masalah yang terjadi."
Sementara itu, Kantor Program F-16 USAF dan produsen F-16 Lockheed Martin telah bekerjasama untuk menganalisa struktur F-16D dan melakukan prosedur perbaikan agar 82 pesawat tersebut aman diterbangkan untuk sementara waktu sementara prosedur perbaikan permanen masih dipelajari.
F-16 adalah pesawat tempur multiperan yang awalnya dirancang sebagai pesawat superioritas udara di siang hari, tetapi kemudian terus dikembangkan hingga menjadi pesawat siang-malam dan segala cuaca ditambah kemampuan multiperan untuk mendukung misi-misi sulit. Sedangkan F-16D adalah varian dua kursi dari F-16, yang utamanya digunakan USAF untuk melatih personel. Usia rata-rata F-16D saat ini adalah 24 tahun dengan lebih dari 5.500 jam terbang. Saat ini USAF mengoperasikan sebanyak 969 F-16 dari seluruh varian.
Meskipun sudah 40 tahun diproduksi, tapi para pejabat Lockheed Martin masih melihat pasar yang bagus untuk F-16, utamanya adalah untuk upgrade F-16 lama.
Sebelumnya, Amerika Serikat telah menyetujui penjualan 36 unit F-16 kepada Angkatan Udara Irak, termasuk di dalamnya paket pelatihan. Upacara penyerahan dua F-16 pertama kepada Irak dilakukan di markas pelatihan Fort Worth, Juni lalu. AS berencana mengirimkan seluruh pesawat ke Irak pada musim gugur, namun ditunda akibat pengepungan Irak oleh ISIS.
www.artileri.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar