India Berniat Sewa Kapal Selam Nuklir Rusia
Kapal selam India "INS Sindhurakshak", yang tenggelam setelah sebelumnya meledak dan terbakar pada 14 Agustus lalu adalah kapal selam seharga US$ 270 juta dolar. Puluhan kru terperangkap di dalamnya dan tewas.
INS Sindhurakshak di kota pelabuhan Mumbai, India (Foto : Chris Desmond/USN/Wikimedia) |
INS Sindhurakshak sebenarnya pada Januari lalu baru kembali dari galangan kapal Rusia untuk overhaul guna menambah masa pakainya hingga 10 tahun. Kapal selam diesel listrik kelas Kilo ini selesai dibangun di St Petersburg, Rusia, pada tahun 1997 dan dilantik oleh India pada 24 Desember 1997. INS Sindhurakshak digunakan India untuk misi patroli dan menjaga komunikasi kelautan, anti kapal perang, kapal selam dan target darat.
Sekarang India hanya memiliki 13 kapal selam dan hanya 7 atau 8 saja diantaranya yang siap untuk tugas perang. Karena lemahnya kemampuan perang bawah laut, India kini makin terancam oleh kekuatan China dan Pakistan.
Namun ada kabar baik bagi Angkatan Laut, India saat ini sedang melakukan negosiasi dengan Rusia untuk menyewa kapal selam nuklir. Jika semuanya berjalan lancar, India akan kembali kedatangan kapal selam nuklir dalam waktu satu tahun ke depan atau mungkin lebih cepat.
India dan Rusia memang sudah beberapa kali membicarakan perihal penyewaan kapal selam nuklir ini. Kebetulan, gagasan untuk mendapatkan sewaan kapal selam nuklir dari Rusia ini dibarengi oleh bencana INS Sindhurakshak. Namun hilangnya INS Sindhurakshak semakin menambah momentum India untuk menyewa kapal selam nuklir.
Selama ini India memang selalu mendapatkan sinyal positif dari Rusia. Selama bertahun-tahun, kerjasama politik dan pertahanan kedua negara ini telah saling menguntungkan. Rasanya tidak ada negara lain yang dapat mengisi "kekosongan besar" dari kemampuan strategis bawah laut yang India hadapi sekarang. Rusia menjadi satu-satunya negara tempat India bernaung saat kebutuhannya mendesak.
Pembicaraan selanjutnya antara Menteri Pertahanan India dan lawan bicaranya dari Rusia kemungkinan akan dilanjutkan minggu depan, dan bila pembicaraan ini bergerak ke arah positif maka ada kemungkinan baik atas masalah yang dihadapi India saat ini.
India memang memiliki hubungan politik dan pertahanan yang dekat dan hangat dengan Rusia. Tidak hanya kali ini, sebelumnya India juga pernah menyewa kapal selam nuklir Rusia pada kuarter terakhir abad ini yang kemudian dinamai India sebagai INS Chakra. Kala itu tahun 1988, dan penyewaan selama tiga tahun. Penyewaan kedua kapal selam nuklir dari Rusia terjadi pada tahun 2011 dan juga diberi nama INS Chakra, dan dilantik ke Angkatan Laut India pada tahun lalu. Kali ini India menyewa untuk jangka waktu 10 tahun dengan biaya US$ 1 miliar.
Kapal selam nuklir yang bakal disewa India saat ini dari Rusia juga untuk jangka waktu 10 tahun. Sebenarnya Rusia sudah memberikan sinyalemen positif untuk menyewakannya kepada India, namun hanya saja sepertinya terkait masalah harga. Melihat situasi ekonomi saat ini, rasanya tidak mungkin Rusia kembali menyetujui biaya penyewaan sebesar US$ 1 miliar untuk jangka waktu 10 tahun seperti pada INS Chakra sebelumnya.
Penyewaan kapal selam nuklir untuk Angkatan Laut India sejauh ini dimonopoli oleh Rusia, karena memang tidak ada negara lain di dunia ini yang bersedia untuk melakukannya. Namun entahlah apakah India juga mendekati negara lain yang memiliki armada kapal selam nuklir besar seperti Amerika Serikat, Perancis atau Inggris untuk memuluskan niatnya.
Mengingat fakta bahwa hubungan India dengan negara-negara Barat yang disebutkan di atas secara substansial telah mencapai puncaknya dalam beberapa tahun terakhir, sebagian analis menilai bahwa misi India untuk menyewa kapal selam nuklir ke negara Barat bukan lagi "mission impossible". Seperti Amerika Serikat yang saat ini sudah berani menawarkan transfer teknologi alutsista mahal ke India, seharusnya menyewakan kapal selam nuklir untuk India juga bukan lagi hal tabu bagi AS.
Seandainya hal itu memang benar-benar terjadi, India tentu akan dimanjakan dengan berbagai pilihan dan akhirnya Rusia terpaksa harus menurunkan harga sewanya. Namun kembali lagi, masih terlalu dini untuk membicarakan hal ini.
Sekarang India hanya memiliki 13 kapal selam dan hanya 7 atau 8 saja diantaranya yang siap untuk tugas perang. Karena lemahnya kemampuan perang bawah laut, India kini makin terancam oleh kekuatan China dan Pakistan.
Namun ada kabar baik bagi Angkatan Laut, India saat ini sedang melakukan negosiasi dengan Rusia untuk menyewa kapal selam nuklir. Jika semuanya berjalan lancar, India akan kembali kedatangan kapal selam nuklir dalam waktu satu tahun ke depan atau mungkin lebih cepat.
India dan Rusia memang sudah beberapa kali membicarakan perihal penyewaan kapal selam nuklir ini. Kebetulan, gagasan untuk mendapatkan sewaan kapal selam nuklir dari Rusia ini dibarengi oleh bencana INS Sindhurakshak. Namun hilangnya INS Sindhurakshak semakin menambah momentum India untuk menyewa kapal selam nuklir.
Selama ini India memang selalu mendapatkan sinyal positif dari Rusia. Selama bertahun-tahun, kerjasama politik dan pertahanan kedua negara ini telah saling menguntungkan. Rasanya tidak ada negara lain yang dapat mengisi "kekosongan besar" dari kemampuan strategis bawah laut yang India hadapi sekarang. Rusia menjadi satu-satunya negara tempat India bernaung saat kebutuhannya mendesak.
Pembicaraan selanjutnya antara Menteri Pertahanan India dan lawan bicaranya dari Rusia kemungkinan akan dilanjutkan minggu depan, dan bila pembicaraan ini bergerak ke arah positif maka ada kemungkinan baik atas masalah yang dihadapi India saat ini.
India memang memiliki hubungan politik dan pertahanan yang dekat dan hangat dengan Rusia. Tidak hanya kali ini, sebelumnya India juga pernah menyewa kapal selam nuklir Rusia pada kuarter terakhir abad ini yang kemudian dinamai India sebagai INS Chakra. Kala itu tahun 1988, dan penyewaan selama tiga tahun. Penyewaan kedua kapal selam nuklir dari Rusia terjadi pada tahun 2011 dan juga diberi nama INS Chakra, dan dilantik ke Angkatan Laut India pada tahun lalu. Kali ini India menyewa untuk jangka waktu 10 tahun dengan biaya US$ 1 miliar.
Kapal selam nuklir yang bakal disewa India saat ini dari Rusia juga untuk jangka waktu 10 tahun. Sebenarnya Rusia sudah memberikan sinyalemen positif untuk menyewakannya kepada India, namun hanya saja sepertinya terkait masalah harga. Melihat situasi ekonomi saat ini, rasanya tidak mungkin Rusia kembali menyetujui biaya penyewaan sebesar US$ 1 miliar untuk jangka waktu 10 tahun seperti pada INS Chakra sebelumnya.
INS Chakra, kapal selam nuklir kedua yang disewa India dari Rusia (Foto: Indian Navy via livefistdefence.com) |
Mengingat fakta bahwa hubungan India dengan negara-negara Barat yang disebutkan di atas secara substansial telah mencapai puncaknya dalam beberapa tahun terakhir, sebagian analis menilai bahwa misi India untuk menyewa kapal selam nuklir ke negara Barat bukan lagi "mission impossible". Seperti Amerika Serikat yang saat ini sudah berani menawarkan transfer teknologi alutsista mahal ke India, seharusnya menyewakan kapal selam nuklir untuk India juga bukan lagi hal tabu bagi AS.
Seandainya hal itu memang benar-benar terjadi, India tentu akan dimanjakan dengan berbagai pilihan dan akhirnya Rusia terpaksa harus menurunkan harga sewanya. Namun kembali lagi, masih terlalu dini untuk membicarakan hal ini.
Isu lain dari pembicaraan-pembicaran terakhir antara India dan Rusia adalah perihalpengembangan pesawat tempur generasi kelima FGFA dan kemajuan yang dicapai kapal induk INS Vikramaditya yang dibeli India dari Rusia yang saat ini tengah menjalani uji coba laut tahap akhir.